Puan kutuk praktik mafia obat Covid-19, minta polisi usut jaringan

Puan meminta temuan-temuan itu ditindaklanjuti dengan mengurai jaringan di baliknya.

Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani. Foto: dpr.go.id/Geraldi/Man

Ketua DPR Puan Maharani mengutuk keras praktik mafia obat terapi Covid-19 yang terjadi belakangan ini. Dia mengapresiasi sejumlah upaya yang mengungkap aksi penimbunan obat Covid-19 berikut tindakan tegas dari aparat. Puan meminta temuan-temuan itu ditindaklanjuti dengan mengurai jaringan di baliknya.

"Di mana empati ketika orang sakit masih harus membayar harga mahal dan obat ditimbun demi keuntungan ekonomi? Tindak tegas semua mafia obat," kata Puan dalam keterangannya, Minggu (1/8).

Puan mengatakan, kesehatan adalah salah satu mandat paling mendasar yang harus dijamin oleh negara. Karena itu, negara harus benar-benar hadir dan memberi perlindungan, termasuk dengan menyediakan akses dan layanan kesehatan yang berkualitas, termasuk jaminan ketersediaan obat yang ampuh dan terjangkau.

"Perbanyak pula riset di dalam negeri untuk penyediaan obat, termasuk obat terapi untuk Covid-19. Dorong industri nasional untuk menggeluti bidang ini juga. Pangkas jalur-jalur birokrasi dan distribusi yang bisa menjadi celah bagi mafia bermain di situ," ujarnya.

Pemerintah, kata Puan, sudah pula punya aturan harga eceran tertinggi (HET) untuk obat-obatan terapi Covid-19, yaitu lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4826/2021. Puan meminta aturan ini benar-benar dikawal dan menjadi patokan harga obat terapi Covid-19.