PUPR terjunkan personel bantu penanganan erupsi Gunung Semeru

Hingga Senin (6/12), pukul 20.15 WIB, sebanyak 22 orang meninggal dunia imbas awan panas guguran Gunung Semeru.

Awan panas guguran terlontar dari Gunung Semeru dan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jatim, pada Sabtu (4/12/2021), pukul 15.20 WIB. Dokumentasi BPBD Lumajang

Personel yang membantu upaya penanganan bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), kian banyak. Pekerjaan yang dilakukannya juga semakin luas.

Salah satu entitas personel tersebut berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mereka dikerahkan untuk membantu beberapa langkah penanganan darurat pascaerupsi.

Pekerjaan yang dilakukan seperti pembersihan jaringan jalan guna memulihkan konektivitas, pencarian jalur alternatif Lumajang-Turen-Malang menyusul robohnya Jembatan Besuk Kobokan. "[Juga] percepatan evakuasi korban dan pembersihan kawasan," sambung Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian PUPR, Nazib Faizal.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah ada 985 personel gabungan yang terlibat dalam penanganan darurat Gunung Semeru. Saat ini, mereka fokus melakukan pencarian dan evakuasi serta memberikan pelayanan dasar bagi warga terdampak.

BNPB meminta semua dukungan berupa sumber daya manusia (SDM), peralatan, hingga logistik dikoordinasikan melalui posko yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang. Tujuannya, mengefektifkan dan mengoptimalkan langkah-langkah yang diambil.