Menko PMK ragukan 272 juta data penduduk bocor dari BPJS Kesehatan

Persoalan dugaan kebocoran data, kata dia, tidak akan berdampak kepada peserta BPJS Kesehatan.

Menko PMK, Muhadjir Effendy, saat menyampaikan keterangan pers usai Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Senin (13/7/2020). Foto Humas Setkab/Agung

Rakyat Indonesia digemparkan dengan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia yang diduga dibobol dan dijual di forum online. Data diduga berasal dari kebocoran BPJS Kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan, hingga saat in masalah itu masih dalam proses penyelidikan. Dia mengklaim, telah berkoordinasi serta mengklarifikasi langsung dengan direksi BPJS Kesehatan.

"Masih ditelisik. Tidak akan berpengaruh terhadap kinerja dari BPJS Kesehatan," ucapnya usai menemui langsung Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (24/5).

Ia menyatakan, data-data yang dicurigai bocor dan dijual secara online itu juga belum tentu data yang sesungguhnya dimiliki oleh peserta BPJS Kesehatan. "Enggak usah khawatir karena data itu belum tentu data yang sesungguhnya. Itu masih dalam penyidikan lebih lanjut," tutur Muhadjir. 

Persoalan dugaan kebocoran data ini, kata dia, tidak akan berdampak kepada peserta BPJS Kesehatan. "Pelayanannya aman semua," ujar Muhadjir,