Ratusan warga Bantul mengundurkan diri dari peserta PKH

Mereka yang mengundurkan diri merasa tidak berhak mendapat bantuan.

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan penerima Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019 di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2)/ Antara Foto

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sekitar 300 warga di Bantul mengundurkan diri dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka yang mengundurkan diri merasa tidak berhak mendapat bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Sosial .

"Kalau yang mengundurkan diri itu baru dari PKH. Sampai sekarang sudah ada sekitar 300-an orang,” kata Koordinator PKH pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bantul, Rini Natalina di Bantul, Yogyakarta, pada Jumat (1/3).

Menurut Rini, ratusan warga Bantul itu mengundurkan diri dari kepesertaan PKH tahun 2019 karena merasa tidak berhak menerima bantuan tersebut. Dari segi ekonomi, ratusan warga tersebut merasa sudah mampu, sehingga memilih keluar dari kriteria keluarga miskin penerima program pemerintah itu. 

Rini mengungkapkan, sejak ada upaya pembaruan maupun verifikasi data kemiskinan di Bantul awal tahun 2019, pihaknya menemukan warga yang sudah tidak masuk kriteria miskin, namun masih terdata dalam basis data terpadu. 

Oleh karena itu, para warga yang telah merasa mampu itu memilih mundur dari kepesertaan PKH. Bahkan di salah satu wilayah Bantul, mundurnya mereka dari PKH diinisiasi oleh para warga Pedukuhan dengan mengajak warga lainnya secara bersama-sama untuk mengundurkan diri.