Rawan bencana, dana mitigasi BNPB malah dipangkas

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan perihal dana mitigasi penanganan gempa yang dipangkas oleh pemerintah Indonesia.

Korban bencana gempa Palu./ Antara Foto

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan dana mitigasi penanganan gempa yang dipangkas pemerintah. Padahal BNPB menilai kondisi keadaan Indonesia bisa dikategorikan rawan gempa.

Pernyataan tersebut datang dari Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konfrensi pers perkembangan evakuasi korban di Gedung BNPB di Jakarta, Rabu, (03/10).

"Dulu anggaran kami pernah menyentuh Rp2 trillun,  sekarang tinggal Rp700 milliar. Setiap mengajukan memang mengalami penurunan," kata Sutopo Purwo Nugroho.

Secara geografis Indonesia berada di  wilayah cincin api, letak tersebut berpengaruh pada siklus alam Indonesia yang rawan bencana. Kondisi ini menjadi siklus tahunan yang harus diwaspadai. 

Sutopo mencontohkan bencana alam yang biasanya rutin terjadi adalah aktivitas batuknya Gunung Anak Krakatau. "Anak Krakatau hampir tiap hari meletus. Sejak Mei 2018 statusnya waspada level 2. Dua hari lalu kan juga meletus dalam sehari 165 kali. Paling tinggi abu vulkaniknya 1.000 meter. Jadi butuh dana penanganan juga," kata Sutopo.