Rawan tertular Covid, nakes diimbau screening komorbid

Masih banyak tenaga kesehatan yang tidak mengenali status kesehatan sendiri.

Ilustrasi tenaga kesehatan. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Sekretaris Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Mariya Mubarika mengharapkan, perawat atau masyarakat bisa memahami dengan benar karakteristik coronavirus. Hal itu agar dapat mengindar atau jangan sampai tertular. Jika terinfeksi sekalipun, tidak sampai parah. 

"Cukup di fase 1 yang tidak ada risiko kerusakan setelah penyembuhan. Salah satunya dengan menjaga imunitas kesehatan tubuh tetap prima, sekaligus menerapkan protokol kesehatan," kata dia dalam webinar, Senin (8/3).

Namun dia mengaku, masih banyak tenaga kesehatan yang tidak mengenali status kesehatan sendiri. Mereka merasa tidak mempunyai riwayat gula darah tinggi dan impertensi, namun baru ketahuan setelah terinfeksi Covid-19.

“Makanya penting mengetahui status kesehatan dengan baik. Dan sejauh ini, data yang didapat, imunitas yang dibentuk dari vaksin atau pascainfeksi sekalipun sangat individual. Meskipun sudah divaksin harus tetap protokol kesehatan agar tidak terinfeksi.” ujar dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Untuk itu, tenaga kesehatan dinilai perlu mengupayakan screening komorbid, seperti kolesterol tinggi dan diabetes dengan kadar gula tinggi. Apalagi pasien komorbid cenderung mudah sekali ke fase kritis dan untuk menurunkan kolesterol itu tidak bisa dalam satu dua hari, tetapi bisa mencapai mungkin sampai tiga bulan.