Rencana TKN Prabowo adukan majalah Achtung mengancam demokrasi

"Orang akan membayangkan kalau 02 nanti berkuasa, jangan-jangan nanti kita kritik sedikit, [lalu] dilaporkan."

Rencana TKN Prabowo-Gibran mengadukan majalah Achtung kepada Bareskrim Polri mengancam demokrasi, terutama kebebasan berekspresi. Twitter/@MurtadhaOne1

Sejumlah m​ahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ), dan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan membagi-bagikan majalah Achtung berjudul "Reformasi Dikhianati" di kepada masyarakat di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Kamis (11/1). Sampul media tersebut juga memampang wajah Prabowo disertai judul "Inilah Penculik Aktivis 1998".

Saat membagi-bagikan majalah Achtung, para mahasiswa mengenakan topeng Guy Fawkes, yang merupakan simbol perlawanan terhadap tiran. Aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap politik dinasti dan terduga pelanggar hak asasi manusia (HAM), yang diasosiasikan dengan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden 2024 nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ini bentuk tanggung jawab kita sebagai anak bangsa dan bentuk rasa cinta kita buat Indonesia. Menyoal pilpres (pemilihan presiden) ini, ya," kata koordinator aksi sekaligus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Glamora Lionda, dalam keterangannya.

Aksi serupa juga dilakukan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan Moestopo di sekitar kampus masing-masing. Melalui gerakan tersebut, para mahasiswa berharap kasus pelanggaran HAM segera diusut tuntas dan pelakunya dihukum.

Hari ini 11 Januari 2024

"KAMI MAHASISWA INDONESIA BERGERAK SERENTAK DI 899 KAMPUS DIBERBAGAI KOTA"

Lebih dari 800 Kampus di 35 Propinsi Bergerak bagikan jutaan selebaran Tolak Pelanggar HAM dan Politik Dinasti... pic.twitter.com/7bpolt5WL0