Penghentian audisi PB Djarum, CSR yang {powerful}, dan pembelaan warganet

Total 111.466 tweets dicuitkan netizen terkait penghentian seleksi beasiswa bulu tangkis PB Djarum.

Dituding mengeksploitasi anak oleh KPAI, PB Djarum menghentikan audisi umum bulu tangkis tahun depan. Alinea.id.

Keputusan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum menghentikan program seleksi beasiswa bulu tangkis pada 2020 mendatang ramai menjadi pembicaraan publik. Keriuhan tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di jagad maya. Warga dunia maya beramai-ramai menyuarakan aspirasi mereka lewat sosial media, terutama Twitter.

Riset Alinea.id mendapati, pada 5 September 2019, isu ini masih sepi. Akan tetapi, dua hari kemudian, tepatnya 7 September 2019, keputusan penghentian audisi umum itu serta merta membetot perhatian publik. Hari itu tepat saat Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyampaikan keputusan PB Djarum.

“Pada audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang pamit sementara waktu, karena tahun 2020 kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum,” ucap Yoppy Rosimin dalam konferensi pers di Hotel Aston Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (7/9).

“Memang ini disayangkan banyak pihak, tapi demi kebaikan bersama kami hentikan dulu. Biar reda dulu dan masing-masing pihak dapat berpikir dengan baik,” imbuh Rosimin.

Rosimin menjelaskan, PB Djarum tetap berkomitmen menuntaskan seleksi umum hingga sisa tahun 2019 ini, termasuk audisi yang sedang digelar di Purwokerto. Selain itu, Djarum Foundation, induk PB Djarum, bakal mematuhi teguran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yakni menghapus semua brand mereka di seragam maupun media promosi lainnya.