Risiko masyarakat ngotot mudik, kasus Covid-19 akan melonjak

Tempat wisata seharusnya tidak boleh dibuka selama ada larangan mudik lebaran. 

Sejumlah calon penumpang bersiap naik bus di area Terminal Jatijajar, Kota Depok, Jabar, Kamis (23/4/2020). Foto Antara/Asprilla Dwi Adha

Pemerintah telah melarang mudik lebaran tahun ini. Jika masyarakat tetap ngotot mudik, maka risikonya adalah kasus positif Covid-19 akan melonjak.

"Saat ini, vaksinasi massal belum dilakukan sehingga bila banyak mobilisasi risiko akan terjadi kenaikan kasus lagi. Protokol kesehatan (prokes) harus gencar terus dilakukan," ujar ahli penyakit tropik dan infeksi dr Erni Juwita Nelwan kepada wartawan, Rabu (14/4).

Menurut Erni, ada beberapa hal yang bisa pemerintah lakukan untuk mencegah masyarakat yang bersikeras mudik. "Edukasi risiko dan manfaat, lakukan tindakan yang simpatik dalam melarang, dan ada aturan yang tegas buat semua," ujarnya.

Erni menyatakan, pencegahan agar masyarakat tidak mudik tidak bisa hanya oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah (pemda) pun harus berupaya mencegah masyarakat mudik. Koordinasi antar daerah bisa jadi salah satu cara.

"Lakukan sistem isolasi sebelum keluar masuk suatu daerah, bahkan yang ekstrem swab buat semua pendatang yang biayanya bisa sharing," ujarnya.