Riwayat sakit Habibie

Pria kelahiran Parepare, 23 Juni 1936 itu meninggal karena digerogoti penyakit yang menyertai usianya yang kian lanjut.

Presiden ke-3 RI sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie tertawa saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Jumat (8/12)./ Antara Foto

Indonesia kembali kehilangan putra terbaik. Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal di RSPAD Gatot Soebroto. Ia meninggal karena sakit yang dideritanya dan dirawat intensif sejak 1 September 2019. Jenazah akan dibawa ke rumah duka di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Pria kelahiran Parepare, 23 Juni 1936 itu meninggal karena digerogoti penyakit yang menyertai usianya yang kian lanjut. Sebelum meninggal, Habibie sempat ditangani oleh 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan. Mereka adalah para dokter spesialis dari berbagai bidang, dari ahli jantung hingga otak. 

Selasa (10/9) kemarin, kondisi Habibie dikabarkan membaik. Ketua tim dokter kepresidenan dr Azis Rani menyatakan bahwa Habibie tengah berada dalam pengawasan ketat dan harus banyak istirahat. "Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komperehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," kata dr Azis Rani. 

Putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, kemarin juga menjelaskan kondisi sang ayah. Thareq mengungkapkan kondisi Habibie sudah stabil dan membaik. Namun, Habibie masih lemas serta lelah saat diajak komunikasi.

"Cuma Bapak sangat lemes sangat capek diajak ngomong bereaksi, diajak ditanya manggut bisa tetapi jawab tidak ada bahwa Bapak itu dalam keadaan kritis sudah membaik sudah stabil," kata Thareq, Selasa (10/9) kemarin.