RSDC Wisma Atlet diisolasi selama 7 hari buntut temuan kasus varian Omicron

Kemenkes telah mendeteksi kasus varian baru Covid-19 Omicron di Indonesia.

ilustrasi. foto Pixabay

Rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran diisolasi selama 7 hari ke depan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 varian Omicron pada level komunitas. Keputusan diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.

“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” tutur Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (14/12).

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Selain Wisma Atlet, terdapat pula karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN di Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara. Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. “Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya,” ucapnya.

Tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya. Dinas Kesehatan Jakarta akan mendukung sumber daya manusia di Rusun Nagrak. Bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet selama 14 hari ke belakang, kata dia, untuk terus memantau kondisi kesehatan. Apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.