Firman Noor: Apa yang Garuda lakukan itu adalah kasus nepotisme dan kolusi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mendapakan batu sandungan dalam menjalankan roda pemerintahan. Tindakan yang dilakukan staf khusus (stafsus) milenialnya sangat merugikan orang nomor satu di Indonesia itu.
Tiga Stafsus Milenial Presiden, yakni Andi Taufan Garuda Putra, Adamas Belva Syah Devara, dan Gracia Billy Mambrasar. Ketiganya, telah melakukan maladministrasi, indikasi nepotisme, conflict of interest. Bahkan, satu dari mereka dianggap melanggar etik dengan menunjukkan sikap pongah kepada khalayak.
Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Firman Noor mengatakan, apa yang telah dilakukan Stafsus Milenial Jokowi sejatinya merupakan konsekuensi dari makna milenial di lingkaran Istana, yang selama ini tidak diikuti oleh satu seleksi berintegritas dan parameter kapabilitas.
"Jadi ini milenial bagi Jokowi. Akhirnya jatuh pada masalah sekadar mencari popularitas dan sekadar untuk aspek politik pencitraan," kata Firman saat dihubungi Alinea.id, Kamis (16/4).
Menurut Firman, ini efek kebiasaan Jokowi atau orang-orang di sekelilingnya yang kerap kali mengumbar hal-hal yang sifatnya sensasional.