Sampah aksi unjuk rasa mahasiswa pelajar capai 20 ton

Sampah sisa aksi unjuk rasa berasal dari sekitar Gedung DPR/MPR hingga Tanah Abang.

Mahasiswa melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR menolak pengesahan RKUHP dan RUU KPK./Antara Foto

Usai aksi demonstrasi yang dimotori mahasiswa dan pelajar, sampah di DKI Jakarta mencapai 20 ton. Sampah yang berasal dari sisa aksi unjuk rasa pada Selasa (30/9) tersebut, tersebar di tiga titik. 

Timbulan sampah tersebar di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan dengan berat mencapai 58 meter kubik atau sekitar 20 ton. Sampah berasal dari sekitar Gedung DPR/MPR, Manggala Wanabakti, Slipi, Semanggi, Jalan Asia Afrika, Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Penjernihan, kolong Pejompongan, dan di depan Polsek Tanah Abang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, jenis sampah yang terkumpul berupa batu atau puing serta sisa makanan dan minuman. Meski begitu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan semua lokasi tersebut telah kembali bersih pagi tadi. 

Dinas Lingkungan Hidup (LH) telah mengerahkan sebanyak 100 personel dari Sudin LH Jakarta Pusat untuk membersihkan sampah-sampah pascademo. Dinas LH mengerahkan 15 unit kendaraan penyapu jalan otomatis atau road sweeper, 10 unit truk sampah jenis typer, dan empat unit pikap pengawas kebersihan kota.

"Kegiatan penanganan sampah dilakukan sejak pukul 00.00 WIB dan selesai 04.00 WIB, Selasa (1/10). Pagi ini, petugas hanya tinggal melakukan pembilasan," ujar dia.