Sarat politik, Gerindra tolak wacana Pansus Banjir Jakarta

Dewan, menurut Syarif, baiknya sekadar rapat bersama SKPD terkait.

Sekretaris Komisi D sekaligus Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif (kiri), sela rapat lanjutan penyelarasan draf usulan Rencana Kerja (Renja) DPRD Jakarta 2020, Jakarta, Selasa (19/11/2020). Dokumentasi DPRD DKI Jakarta

Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta menolak pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Banjir. Karena dianggap sekadar "akrobatik" politik.

"Tim pansus ini, kan, 'genit-genitnya' saja. Politik," kata Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jakarta, Syarif, di kantornya, Jumat (10/1).

Dia berpandangan, wacana pembentukan pansus tak urgen. Lantaran seluruh data terkait bencana hidrometeorologi pada awal 2020 itu telah komplet.

"Apa yang mau dipansuskan? Apa yang mau dicari? Orang data-data sudah lengkap," ucap Sekretaris Komisi D DPRD Jakarta ini.

Menguras energi legislatif. Alasan lain dirinya menolak pembentukan pansus. Mengingat masih banyak tugas prioritas DPRD yang mesti segera dilaksanakan.