Satgas Covid-19 dituding kecolongan klaster Sampoerna

Satgas covid harus melakukan jemput bola dan bergerak ke perusahaan besar yang ada untuk melakukan pemeriksaan karyawannya.

Ilustrasi. Shutterstock.

Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur menilai, munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di Pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk Kali Rungkut, akibat satgas kecolongan. Untuk itu, ke depannya harus ada identifikasi sejak dini karena penyebaran coronavirus semakin meluas.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim Sri Subianti, mengatakan, berdasarkan data Pemprov Jatim, sudah ada 65 buruh yang dinyatakan positif Covid-19 hasil tes swab PCR di klaster PT Sampoerna. 

"Ada dua karyawan yang meninggal karena positif. Ini menunjukkan perusahaan dengan jumlah karyawan besar sangat berpotensi terpapar virus tersebut," ujarnya, dikonfirmasi, Senin (4/5).

Fraksi Partai Demokrat mendesak agar kasus ini segara disikapi oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, baik di Jatim maupun kota/kabupaten yang memiliki perusahaan dengan jumlah karyawan cukup besar.

Perusahaan dengan jumlah karyawan yang cukup besar mencapai ratusan di Jatim. Misalkan saja pabrik rokok Gudang Garam, pabrik rokok Wismilak, pabrik rokok Bentoel, pabrik Mie Sedap, dan Maspion.