Konsul Haji: Saudi kaji penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm

Pemerintah Arab Saudi memprioritaskan keselamatan jemaah, bukan semata kepentingan ekonomi dan bisnis.

Umat Islam beribadah pada malam Lailatul Qadar di Masjid Al-Haram di tengah pandemik Covid-19 di Makkah, Arab Saudi, Selasa (19/5/2020)/ Foto Antara/Saudi Press Agency/Handout via Reuters.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menggelar pertemuan dengan Deputi Urusan Umrah Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Abdulaziz Wazzan di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Jeddah. Pertemuan itu berlangsung 11 Agustus 2021, dihadiri Konjen RI Eko Hartono bersama Koordinator Perlindungan Warga dan Pelaksana Staf Teknis Haji 1 (P-STH 1).

Endang menyampaikan, saat ini Saudi masih mengkaji penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Hasil kajian itu akan segera diumumkan. “Untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm yang digunakan sejumlah negara, Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih melakukan kajian. Dalam waktu dekat, akan dirilis hasilnya secara resmi,” kata Endang Jumali dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (12/8).

Ia melanjutkan, Kementerian Haji dan Umrah terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. "Untuk memastikan apakah calon jemaah umrah dari negara lain, termasuk Indonesia, yang sudah memperoleh 2 dosis kedua vaksin tersebut masih perlu diberikan 1 dosis lagi (booster) dari 4 vaksin yang digunakan Saudi, atau bagaimana,” ujar Endang.

Sementara itu, jelas Endang, Sinovac dan Sinopharm saat ini sudah diakui badan kesehatan dunia WHO. "Kemenag terus berkoordinasi dengan Kemenkes RI dan Kemenlu RI untuk membahas bersama masalah penggunaan vaksin ini,” lanjutnya.

Dijelaskan Endang, Deputi Umrah dalam pertemuan itu menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah dalam pengaturan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi, bukan semata kepentingan ekonomi dan bisnis.