"Saya ditegur Tuhan dan diingatkan untuk kembali ke jalan-Nya"

Sisil dinyatakan positif Covid-19 pada 12 Oktober 2020 dan dirujuk ke Wisma Atlet.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

"Kacau, hilang semangat, kebebasan gue terenggut, dan merasa terpenjara," tutur Sisil membuka percakapan dengan Alinea.id, belum lama ini.

2020 merupakan salah satu tahun terberat yang dirasakan sepanjang hidupnya. Baru 25 Oktober 2020 lalu dia pulang ke kosnya, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, setelah hampir dua pekan dirawat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Sisil yang bekerja sebagai customer relation salah satu rumah sakit swasta mentereng di Indonesia itu dikonfirmasi positif pada 12 Oktober. Awalnya, dia merasa indra penciumannya tak berfungsi normal. Setelah dinyatakan positif, dia langsung dirujuk ke Wisma Atlet. 

"Pertama kali dinyatakan positif Covid-19 rasanya down banget dan takut, apalagi saya ini anak rantau yang jauh dari keluarga, terutama orang tua," ujar perempuan 27 tahun itu. Sisil hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib sejak Oktober 2017 lalu. Sementara orang tuanya tinggal di Riau. 

Sisil mengaku tak berani bilang ke keluarga di kampung kalau virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu telah menjangkiti tubuhnya. Jauh dari keluarga, dia merasa tertekan. Ditambah harus dikarantina bersama pasien terkonfirmasi positif Covid-19 lainnya di Wisma Atlet.