Sebulan terakhir, pelecehan seksual terhadap anak sering diberitakan

Sepanjang periode survei, 116 kasus pelecehan dan pencabulan anak di bawah umur yang terjadi di 100 kabupaten/kota.

Ilustrasi. Kekerasan pada anak. Pixabay.com

Tim Riset Alinea.id menemukan, sepanjang periode 20 Juni hingga 21 Juli 2020, kasus pelecehan seksual menjadi kasus kejahatan terhadap anak yang paling sering diberikan media. Selain itu, kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap anak juga banyak diberikan media dalam kurun waktu yang sama.

Sepanjang periode survei, terdapat 116 kasus pelecehan dan pencabulan anak di bawah umur yang terjadi di 100 kabupaten/kota dari 28 provinsi di Indonesia. Sebanyak 114 tersangka dan 540 korban dalam 116 kasus pelecehan dan pencabulan terhadap anak tersebut.

Pelaku pencabulan atau pelecehan terhadap anak banyak dilakukan tetangga korban, keluarga, dan teman. Ironisnya, guru yang seharusnya mengayomi dan melindungi muridnya justru turut melakukan pelecehan seksual. Sebesar 33% pelaku merupakan tetangga korban, 27% anggota keluarga korban sendiri, 12% teman dan 5 % guru.

Pencabulan atau pelecehan seksual terhadap anak dalam persentase lebih kecil juga dilakukan oknum ASN, pendeta, dukun, pejabat desa, hingga oknum polisi.

Di sisi lain, kasus terbanyak menelan korban justru dilakukan warga negara Prancis, Francois Abelle Camille – yang diduga melakukan pelecehan terhadap 305 anak di bawah umur di Jakarta. Disusul, kasus sodomi guru silat atau ilmu kanuragan dari Sukabumi yang korbannya mencapai 35 anak laki-laki di bawah umur.