sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri PPPA ajak pesantren aktif cegah kekerasan seksual

Ia optimistis upaya penghapusan kekerasan berjalan beriringan dengan misi agama, yakni menghadirkan kedamaian, cinta kasih.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Sabtu, 24 Jun 2023 10:37 WIB
Menteri PPPA ajak pesantren aktif cegah kekerasan seksual

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, meminta para pengasuh pondok pesantren (ponpes) aktif dalam upaya-upaya perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak. Sebagai lembaga pendidikan Islam terbesar dan tertua di Indonesia, pesantren memiliki peran dan posisi yang strategis dalam perlindungan anak. 

"Berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, saat ini jumlah pondok pesantren di seluruh Indonesia sudah mencapai sekitar 36.600 pesantren. Sementara, jumlah santri aktif sebanyak 3,4 juta anak dan jumlah pengajar, kiai, dan ustaz sebanyak 370.000 orang," katanya dalam sambutannya pada Seminar Nasional "Membumikan Konsep Perlindungan Anak dalam Islam" di Ponpes Ketitang, Cirebon, pada Jumat (23/6).

"Dengan jumlah yang sangat banyak tersebut, kita harapkan pesantren dapat berperan aktif sebagai model pendidikan yang mengupayakan pencegahan kekerasan terhadap anak," sambung Bintang Puspayoga, sapaannya.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena keterlibatan agama dalam perlindungan anak memiliki pengaruh kuat, khususnya dalam pendisiplinan pola pengasuhan serta proses belajar mengajar.

Sponsored

Lebih jauh, Bintang Puspayoga menerangkan, maraknya pelaporan kasus kekerasan yang menyasar anak-anak menunjukkan masyarakat, termasuk media, memiliki kesadaran (awarness) terhadap segala bentuk tindakan yang mengarah pada kekerasan atau perlakuan salah lainnya terhadap anak. 

"Secara tidak langsung, upaya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan pemerintah telah secara maksimal diterima oleh masyarakat. Hal ini juga sesuai arahan Presiden kepada Kementerian PPPA untuk fokus pada 5 isu prioritas, salah satunya penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak," tuturnya.

Ia optimistis upaya penghapusan kekerasan berjalan beriringan dengan misi agama, yakni menghadirkan kedamaian, cinta kasih, dan membebaskan manusia dari berbagai bentuk ketidakadilan. "Kekerasan dalam bentuk apa pun tentunya tidak sejalan dengan nilai-nilai agama yang menjunjung cinta kasih dan perdamaian."

Berita Lainnya
×
tekid