Sejak Januari, polisi tembak mati 77 orang

Polisi Indonesia sejak Januari 2018 telah menembak mati lebih dari 70 orang dalam Operasi Cipta Kondisi untuk memberantas kejahatan jalanan.

Personel kepolisian bersiap mengikuti apel gelar pasukan Operasi Among Raga (Pam Asian Games) di Jakabaring Sport CIty (JSC), Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (14/8)/Antara Foto

Polisi Indonesia sejak Januari 2018 telah menembak mati lebih dari 70 orang dalam Operasi Cipta Kondisi untuk memberantas kejahatan jalanan di berbagai kota di seluruh Indonesia. 

Menurut Amnesty International Indonesia, setidaknya 77 orang di berbagai wilayah di Indonesia ditembak mati ada periode Januari dan Agustus tahun ini, termasuk 31 orang di Jakarta dan Palembang, Sumatra Selatan, tempat Asian Games diselenggarakan. Dari amatan Amnesty International Indonesia, banyak dari penembakan-penembakan tersebut terjadi dalam operasi yang dirancang untuk menyiapkan Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games yang digelar dari 18 Agustus hingga 2 September 2018 tersebut.

“Beberapa bulan menjelang Asian Games, pihak berwenang berjanji meningkatkan keamanan masyarakat. Tapi, kami justru melihat polisi menembak mati puluhan orang dengan akuntabilitas yang rendah,” ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid (17/8) dalam rilis yang diterima Alinea.id.

Usman menyebut, tingginya angka itu menunjukkan pola penggunaan kekuatan polisi yang berlebihan. Polisi juga disebut sebagai lembaga keamanan secara konstan tak tersentuh hukum.

"Penyelenggaraan acara olah raga internasional tidak boleh mengorbankan hak asasi manusia. Tembak mati harus dihentikan dan semua kasus kematian harus diselidiki dengan cepat dan efektif,” lanjut Usman.