Seleksi PPPK tahap I dinilai tak transparan, P2G : Kado pahit 'Hari Guru'

Peserta yang dinyatakan lulus tes juga tak diberikan informasi berapa nilai akhir yang mereka peroleh

ilustrasi. foto Pixabay

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai ada persoalan transparansi dan akuntabilitas dalam pengumuman seleksi PPPK Tahap I. Sebab, ketika para peserta mengecek hasil kelulusannya di website, yang muncul hanya ‘Lulus’ atau ‘Tidak Lulus’.

Panitia tidak mencantumkan nilai akhir atau akumulasi nilai akhir yang ditambah afirmasi dari peserta tes. Padahal, informasi mengenai nilai yang diperoleh peserta tes ini sangat dibutuhkan dan penting, untuk menyiapkan diri dalam tes tahapan ke-2 nanti. Juga sebagai acuan dan gambaran kemampuan diri para guru honorer.

Jadi, para guru honorer pun tak tahu kenapa mereka tak lulus tes. Selain itu, peserta yang dinyatakan lulus tes juga tak diberikan informasi berapa nilai akhir yang mereka peroleh, termasuk perhitungan poin afirmasi yang mereka dapatkan.

"Ketika dibuka pengumuman online, ternyata saya tak lulus. Tetapi saya tak tahu berapa perolehan nilai akhir saya. Karena tak muncul di pengumuman, dan saya mengabdi sebagai honorer K-2 sudah 17 tahun," ujar Ketua P2G Provinsi Jawa Barat Sodikin dalam keterangan tertulis, Jumat (10/8).

P2G mendesak Kemenpan RB, Kemdikbudristek, Kemenag, dan BKN membuat regulasi khusus untuk menuntaskan keberadaan sisa guru honorer K-2. Dikhawatirkan, guru honorer K-2 yang tidak lulus PPPK digeser keberadaaannya oleh sekolahnya. “Bisa-bisa mereka akan terbuang, lalu mau dikemanakan?,” ucapnya.