Seluruh kapolda diminta siapkan pasukan pengamanan

Aparat telah memiliki prediksi atas beberapa gangguan keamanan yang mungkin terjadi.

Sejumlah personel Sat Brimob menyanyikan yel-yel Brimob saat giat pelepasan Brimob di Polda Kalteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (20/3/2020). Foto Antara/Makna Zaezar/pd.

Polisi telah memprediksi gangguan keamanan di masyarakat saat physical distancing. Karena itu, seluruh Kapolda diperintahkan menyiagakan pasukan brimob dan shabara untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa (unras) saat penerapan pshycal distancing di Indonesia. 

Bahkan, segala sarana dan prasarana seperti anjing pelacak dan barracuda disiagakan. Kepala Ops Aman Nusa II, Komjen Agus Andrianto mengaku, telah memerintahkan seluruh jajaranya Kapolda melalui surat Telegram Resmi (TR) tertanggal 13 April 2020 yang dibagi dalam tiga bagian, yakni nomor 1182, 1183, dan 1184.

Agus menerangkan, TR tersebut dikeluarkan untuk internal Polri agar dapat menyesuaikan cara bertindak bila terjadi hal-hal demikian. Aparat keamanan pun telah memiliki prediksi atas beberapa gangguan keamanan yang mungkin terjadi.

"Aparat keamanan memiliki prediksi. Oleh karena itu, arahan untuk penyesuaian cara bertindak di lapangan sejalan dengan sosial dan physical distancing," ujar Agus saat dikonfirmasi oleh tim Alinea.id, Kamis (16/4).

Menurut Agus, setiap Kapolda akan memerintahkan kepada para Kapolres untuk penyiagaan pasukan pengamanan unras. Namun, Agus mengaku tidak dapat membeberkan secara rinci prediksi kepolisian terkait penyiagaan pasukan.