Sepanjang 5 bulan, Densus 88 menangkap 68 teroris JAD

Dari jumlah teroris yang ditangkap, delapan orang di antaranya tewas.

Densus 88 melakukan penyisiran untuk menangkap terduga teroris JAD./ Antara Foto

Sepanjang lima bulan terakhir atau dari Januari sampai Mei 2019, tim Detasemen Khusus atau Densus 88 telah menangkap 68 terduga teroris. Mereka yang ditangkap diketahui berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen M. Iqbal, mengungkapkan dari 68 terduga teroris tersebut, delapan di antaranya telah meninggal dunia. Adapun rinciannya, sebayak tujuh terduga teroris tewas saat operasi penangkapan. Lalu satu sisanya meledakkan diri. 

“Delapan meninggal dunia. Dari delapan itu, satu tersangka meledakkan diri di Sibolga, tujuh tersangka dari Januari meninggal setelah dilakukan tindakan tegas karena mengancam nyawa petugas,” kata Iqbal di Jakarta pada Jumat (17/5).

Lebih lanjut, Iqbal merinci di Januari Densus 88 menangkap sebanyak empat orang terduga teroris. Kemudian pada Februari satu orang, Maret 20 orang, April 14 orang, dan 29 orang ditangkap pada Mei. Hingga saat ini, Densus 88 masih melakukan pengejaran terhadap jaringan teroris lainnya.

Iqbal menjelaskan, dua terduga teroris yang ditangkap pada Mei 2019 merupakan pihak yang sempat dideportasi dari Suriah ke Indonesia. Dua orang tersebut diketahui pernah belajar merakit bom di Camp Aleppo Suriah, Timur Tengah.