Setahun jadi jubir pemerintah untuk Covid, inilah cerita Reisa

Pandemi mungkin sedikit melemahkan kita, tetapi juga telah menunjukkan resiliensi dan ketangguhan kita.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro. Foto BNPB

Satu tahun berlalu. Dua belas bulan, 366 hari sudah, Reisa Broto Asmoro bertugas sebagai juru bicara pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru. Selama kurun waktu itu, Reisa mengaku belajar bahwa setiap orang punya cerita yang berbeda dalam bersinggungan dengan Covid-19.

"Ada banyak masa berduka dan banyak lagi orang memiliki kisah lebih sedih dari  yang saya alami. Memang sekilas, tidak ada yang baik tentang pandemi ini. Meski, saya bersyukur kepada Tuhan karena telah mampu melewati setahun yang tidak mudah ini, tetapi jujur saja, jika waktu boleh diulang, saya lebih suka menghindari pandemi. Saya lebih memilih mencari cara mencegahnya terjadi," papar dia kepada wartawan, Selasa (8/6).

Pandemi ini telah masuk ke semua sendi kehidupan secara dramatis. Mengubah hidup secara drastis, memberikan tantangan baru yang sebelumnya tidak pernah diperkirakan. Namun tetap harus mencari jawabannya.

Wabah ini telah merenggut para dokter, perawat, dan puluhan tenaga kesehatan terbaik yang berjuang tanpa lelah di garis depan untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Ratusan dari mereka telah gugur, sebagiannya adalah kolega dan guru dirinya, sesama dokter.

"Kehilangan yang luar biasa yang sampai saat ini masih saya rasakan," ucap dia.