Singgung perang Rusia-Ukraina, Bamsoet ingin dijadikan pelajaran bagi Indonesia

Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena dalam tingkat kompetisi global, terjadi pergeseran keseimbangan kekuatan di arena geopolitik.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet). Foto Youtube DPR

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) memandang Perang antara Rusia dan Ukraina akan segera berakhir. Hal ini tertuang dalam pidato sidang tahunan MPR RI, Rabu (16/8).

Bamsoet mengatakan, perang ini sempat menunjukan bahwa perdamaian masih menjadi konsep yang menggantung di awang-awang. Keberpihakan entitas global kepada masing-masing pihak dengan berbagai latar belakangnya, tidak menafikkan fakta bahwa perang, apapun alasannya, hanya akan menyisakan trauma dan bekas luka. 

“Situasi dunia saat ini masih diliputi oleh ketegangan akibat Perang Rusia-Ukraina, yang hingga hari ini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir,” kata Bamsoet di Kompleks Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

Krisis Ukraina, kata Bamsoet, telah menunjukkan secara gamblang kepada dunia tentang cara pandang para pemimpin dunia di tengah peta kekuatan global yang multipolar. Cara ini seringkali mementingkan motif politik dan ekonomi, dibandingkan prinsip-prinsip kemanusiaan universal. 

Padahal, Presiden Joko Widodo telah berulang kali berupaya memberikan solusi perdamaian permanen, dengan mendorong gencatan senjata dan diplomasi di meja perundingan. Namun inisiatif ini agaknya masih membutuhkan waktu untuk diterima para pihak yang berkonflik.