Sistem keamanan serangan siber Indonesia di bawah Singapura

Indonesia urutan 70 dari negara kekuatan siber hebat. Kita kalah dari Singapura, Oman, Thailand, dan Filipina.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi dalam acara diskusi "Darurat Ancaman Siber" di Jakarta. /twitter.com/mnctrijayafm

Ketua Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menilai, Indonesia memiliki sistem keamanan dari serangan siber yang masih lemah.

Di Asia saja, Indonesia merupakan salah satu negara terlemah dalam hal keamanan siber. Indonesia masih di bawah dua negara Asia Tenggara, seperti Singapura dan Thailand.

“Indonesia urutan 70 dari negara kekuatan siber hebat. Kita kalah dari Singapura, Oman, Thailand, dan Filipina,” kata Pratama dalam diskusi “Darurat Ancaman Siber” di d’Consulate Resto & Lounge, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2).

Menghadapi ancaman siber itu, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi menegaskan, Indonesia perlu memasang perangkat sistem untuk mendeteksi ancaman serangan siber. Dalam waktu dekat, BSSN akan memasang sensor aktif untuk mendeteksi ancaman siber.

“Sangat memungkinkan untuk memasangkan sensor aktif. Pak Menteri Dalam Negeri sangat mendukung upaya itu. Secepatnya akan kita pasang di seluruh Indonesia agar bisa memonitor ancaman siber,“ kata Djoko.