Soal pelik ketimpangan dokter spesialis

Dokter spesialis masih terkonsentrasi di kota-kota besar.

Ilustrasi dokter spesialis. Alinea.id/Debbie Alyuwandira

Sejak 2005, Zackya Yahya—seorang dokter yang bergiat dalam organisasi relawan medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)—sudah mondar-mandir di pelosok Papua. Tugasnya, memberi bantuan medis bagi warga yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Ia menyaksikan lebih dekat segala persoalan pelayanan kesehatan di Bumi Cenderawasih.

“Papua masih banyak yang memerlukan pelayanan medis. Kami memenuhi (jumlah) tenaga kesehatan (yang terbatas),” kata Zackya kepada reporter Alinea.id, Rabu (8/6).

Ketimpangan kesehatan di daerah

Untuk mengakses fasilitas kesehatan, warga Papua terbentur dengan jarak antarwilayah yang terlalu jauh dan banyak yang belum terhubung transportasi. Mengatasi kendala itu, Zackya mesti jemput bola, meski tempat tinggal pasien sangat jauh dari kantor MER-C di Sorong, Papua Barat.

“Banyak sekali yang harus menempuh jarak jauh untuk ke rumah sakit pemerintah di Sorong. Puskesmas wilayah yang kami datangi itu relatif enggak aktif,” tuturnya.