Nasional

Sri Mulyani: Perlu 100 tahun menutup ketimpangan gender

Sri Mulyani menilai partisipasi perempuan dalam angkatan kerja masih sangat rendah.

Kamis, 23 Desember 2021 08:43

Perempuan mempunyai peran utama penting dalam perekonomian. Walaupun, dari segi gender masih ada ketimpangan gender (Gender GAP) di level global. Bahkan bedasarkan Riset World Economic Forum (WEF) Report tahun 2020 dibutuhkan 100 tahun untuk menutup ketimpangan tersebut.

“Menurut WEF Global Gender Gap Report tahun 2020, terjadinya ketimpangan gender hanya bisa ditutup dalam jangka waktu 99,5 tahun. Jadi membutuhkan periode hampir 100 tahun untuk bisa menutup gender gap,” kata Menkeu Sri Mulyani secara daring dalam acara Capital Market Women Empowerment Forum, Rabu (22/12) sore kemarin.

Sri Mulyani menuturkan beberapa peran penting di kabinet dan Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR)  telah dipegang oleh perempuan, namun demikian partisipasi perempuan dalam angkatan kerja masih sangat rendah.

“Secara rata-rata, tingkat partisipasi perempuan di dalam angkatan kerja kita itu hanya 54%. Kalau laki-laki 82% Jadi jika dilihat ya jauh di bawah laki-laki,” kata dia. 

Adapun caranya untuk  mengatasi ketimpangan gender, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerjasama melalui APBN telah memasukkan gender responsive budgeting. Dimulai dari perencanaan, penganggaran, monitoring, hingga tracking bagaimana belanja negara mendukung terciptanya kesetaraan gender di Indonesia.

Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait