Survei LIPI: 8% responden anggap PSBB sukses

Pemerintah mengambil opsi PSBB untuk menangani pandemi.

Warga turun dan pindah tempat duduk saat pemeriksaan kepatuhan PSBB di Jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jabar, Senin (20/4/2020). Foto Antara/Arif Firmansyah

Sebanyak 69% dari 919 responden beranggapan, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berhasil menangani pandemi coronavirus baru (Covid-19) dan gagal di daerah lainnya. Sebesar 8% lainnya menilai, opsi karantina kesehatan itu sukses seutuhnya.

Mayoritas responden (64%), melansir situs web Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), berpendapat ketakberhasilan PSBB dipicu kurangnya partisipasi masyarakat. Disusul rendahnya penegakan hukum (52%).

"Kurangnya sosialisasi (30%) dan kurang jelasnya kegiatan apa saja yang dilakukan selama PSBB (29%)," demikian hasil survei ketahanan sosial masyarakat selama PSBB, Jumat (12/6).

Selain itu, responden juga beranggapan, PSBB berdampak negatif. Kian mahalnya biaya kebutuhan komunikasi dan internet (30,8%), berkurangnya layanan kesehatan (25,9%), kesulitan transportasi (21,0%), dan kesulitan memperoleh bahan makanan.

"Meskipun demikian, 57,5% responden mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 juga memberikan dampak positif, yaitu semakin eratnya hubungan kekeluargaan," demikian hasil penelitian berikutnya.