Survei LIPI dkk: 43,78% masyarakat berencana mudik

Mayoritas responden sadar, menjadi kelompok rentan terpapar dan berisiko penyebar Covid-19 di kampung halaman.

Calon penumpang bersiap menaiki bus AKAP di terminal bayangan Pondok Pinang, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Foto Antara/Reno Esnir

Sebanyak 43,78% dari 3.853 responden berencana mudik Lebaran saat darurat kesehatan masyarakat imbas pandemi coronavirus baru (Covid-19). Sisanya bersikap sebaliknya, termasuk 20,98% yang masih tahap berencana membatalkan pulang kampung.

"Latar belakang pendidikan, jenis kelamin, dan kegiatan responden tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan untuk mudik ataupun tidak," demikian hasil riset Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) dan beberapa institusi lain bertajuk "Studi Sosial Covid-19: Persepsi Masyarakat terhadap Mobilitas dan Transportasi".

Kegiatan sekolah dan wirausaha, alasan responden tidak mudik. Sedangkan 69,06% yang memutuskan pulang kampung, disebabkan keperluan Idulfitri. Mereka berencana berangkat saat cuti bersama dan usai Lebaran.

Sebesar 42,86% dari 3.853 responden yang berencana mudik hendak menggunakan mobil pribadi. Selanjutnya pesawat (29,22%) dan kereta api (12,86%).

Sementara, 98,05% responden menjawab pemudik merupakan kelompok rentan terpapar dan menjadi penyebar (carrier) virus SARS-CoV-2. Namun, hanya 32,07% yang mengaku khawatir menularkan Covid-19.