Swiss hibahkan laboratorium solar PV kepada PEM Akamigas

Bantuan ini diberikan sebagai dukungan kepada RI melalui PEM Akamigas dalam mewujudkan target BET.

Penampakan kampus PEM Akamigas di Cepu, Kabupaten Blora, Jateng, pada November 2020. Google Maps/EXPLORADVENTURE

Politeknik Energi dan Mineral Minyak dan Gas Bumi (PEM Akamigas) menerima paket hibah laboratorium solar PV dari pemerintah Swiss sebagai rangkaian persiapan Program Diploma 4 (D-IV) Spesialisasi Energi Terbarukan bidang solar, hidro, dan hibrida. Program akan diselenggarakan mulai September 2022.

"PEM Akamigas mengapresiasi peralatan laboratorium PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) dari pemerintah Swiss dan dukungan teknis lainnya untuk menyelenggarakan program studi baru Diploma 4," jelas Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani, dalam keterangan resminya, Selasa (13/9).

Menurutnya, kehadiran laboratorium ini merupakan salah satu dukungan terhadap target pemerintah Indonesia dalam mencapai bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2030, sebagaimana Rencana Umum Energi Nasional.

"Salah satu upaya kami adalah menjadi bagian dari politeknik percontohan kerja sama Indonesia dan Swiss untuk menyediakan program sarjana terapan di bidang energi terbarukan dengan fokus pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," tuturnya. Program spesialisasi bidang energi terbarukan selama 1 tahun di PEM Akamigas diikuti pekerja dan alumni.

Team Leader Proyek Renewable Energy Skills Development (RESD), Martin Stottele, menambahkan, hibah peralatan laboratorium solar PV kepada PEM Akamigas merupakan dukungan Swiss kepada Indonesia dalam melaksanakan program transisi energi yang berkelanjutan, khususnya pengembangan sumber daya manusia (SDM).