Syarat damai Palestina-Israel yang tak terpublikasi media

Mantan wartawan Timur Tengah ungkap wawancaranya dengan salah satu perunding Israel.

Ilustrasi perlawanan rakyat Palestina/Pixabay

Wakil Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Sidqon Maesur, mendorong Pemerintah Indonesia mengupayakan perdamaian Israel dengan Palestina. Ia pun mengungkap syarat perdamaian yang diajukan pihak Israel-Palestina yang jarang terpublikasi media.

Mantan wartawan di Timur Tengah ini berharap, peran Indonesia dapat membawa perubahan baru di tengah perundingan Israel-Palestina yang kerap menemui jalan buntu.

"Mudah-mudahan Indonesia berperan dalam upaya perdamaian di Timur Tengah. Kita ini umat Islam terbesar di dunia dan kita kerap terlibat dalam upaya perdamaian di Timur Tengah," kata Sidqon di webinar Moya Institute bertajuk "Konflik Timur Tengah: Israel dan Holokos Palestina", Kamis (20/5).

Menurut Sidqon, perundingan kedua belah pihak sudah kerap dilakukan, termasuk Perundingan Oslo pada 1993. Namun upaya damai yang tempuh terjadi kerap menemui jalan buntu. Pasalnya, jelas Sidqon, kedua belah pihak menuntut keadilan dan minta haknya masing-masing.

Sidqon mengaku terlibat dalam Perundingan Oslo pada 1993. Kala itu dia menjadi wartawan di Mesir. Dalam wawancaranya dengan salah satu perunding Israel, Sidqon mendapatkan fakta bahwa Israel juga mengklaim sebagai bangsa yang terzalimi.