Tahun politik, masyarakat diminta jaga persatuan dan kesatuan

Menurut Menko PMK, setiap warga negara dari suku bangsa, agama, dan ras apa pun wajib menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

Menko PMK, Muhadjir Effendy, meminta masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan pada tahun politik. Dokumentasi Kemenko PMK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta situasi bangsa yang kondusif dijaga bersama agar tetap sejuk dan damai juga toleran dan saling menghormati. Apalagi, memasuki tahun politk, persatuan dan kesatuan harus dipertahankan dengan sungguh-sungguh.

Demikian disampaikannya dalam acara Dharmasanti Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945 bertema "Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara, Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia", yang digelar Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) secara daring. Kegiatan berlangsung di Balai Samudera Kelapa Gading, Jakarta, pada Jumat (12/5).

"Saya mengajak umat Hindu di mana pun berada untuk menjalankan darma agama dan darma negara dengan penuh kesadaran. Melaksanakan kewajiban strada bakti sebagai umat beragama dan pada saat yang sama menjaga serta menjunjung tinggi negara dan bangsa. Jaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut, setiap warga negara dari suku bangsa, agama, dan ras wajib menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Baginya, perbedaan yang ada untuk mewujudkan harmoni kesatuan harus memperkuat kesamaan.

Perkuat silaturahmi
Muhadjir melanjutkan, setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hingga memperkokoh persamaan dan mencoba mengabaikan perbedaan, utamanya perbedaan yang mengarah ke perpecahan dan ketidakrukunan. "Itu menjadi tanggung jawab kita semua."