Takada perlakuan khusus bagi 65 warga Jatim dari Natuna

Mereka sempat dikarantina usai dievakuasi dari episentrum penyebaran coronavirus, Kota Wuhan di China.

Sejumlah WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, melakukan senam bersama militer di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Kepulauan Natuna, Kepri, Kamis (6/2/2020). Foto Antara/M. Risyal Hidayat

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tak akan memberikan perlakuan khusus kepada 65 warganya yang telah dikarantina di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). 

"Setelah pesawat mendarat di Halim Perdanakusuma, pulang ke provinsi masing-masing. Tidak ada perlakuan khusus. Mereka pulang sama dengan penumpang yang lain. Kalau pulang dari pesawat atau turun dari pesawat," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, dr. Herlin Ferliana, di Kota Surabaya, Jumat (14/2).

Pemerintah berencana memulangkan 285 warga negara Indonesia (WNI) yang menjalani observasi di Natuna pada Sabtu (15/2), pukul 13.00. Terbanyak dari Jatim. Dikarantina sejak 1 Februari 2020.

Warga Jatim berasal dari berbagai daerah. Perinciannya: 34 warga Surabaya; tujuh warga Malang; masing-masing empat warga Kediri dan Lumajang; masing-masing tiga warga Sidoarjo dan Probolinggo; dua warga Lamongan, serta masing-masing satu warga Tuban, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Pamekasan, dan Ponorogo.

Mereka diobservasi untuk mengantisipasi penyebaran coronavirus jenis baru, Covid-19. Selepas dijemput dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Termasuk kru pesawat dan tim medis.