Taliban kuasai Afghanistan, Eks kepala BNPT: PR Indonesia makin banyak

Pekerjaan rumah (PR) Indonesia dalam penanganan terorisme kian banyak seiring kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan.

Pasukan Taliban berada di sekitar bandara di Kabul, Afghanistan. Foto BBC

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai, tidak heran dengan jaringan teroris Jemaah Islamiah (JI) yang memiliki penghubung dengan Taliban. Hingga kini, bahkan ustaz-ustaz muda lulusan Universitas Al Azhar, Mesir, juga dinilai berhubungan dengan Taliban.

Dirinya menerangkan, Taliban sengaja mengembangkan jejaring transnasional untuk menyebarkan radikalisme dan terorisme. Karenanya, pekerjaaan rumah (PR) saat ini semakin banyak, seperti mengantisipasi semangat berjihad eks napi teroris. Namun, yang paling berbahaya adalah para pemain di tataran politik.

"Yang memanfaatkan mereka-mereka ini sekarang ini sudah mulai terjadi itu, polemik-polemik ada seruan untuk segera mendeklarasi itu secara formal, pengakuan Indonesia terhadap pemerintahan Taliban," ucapnya dalam webinar, Minggu (5/9).

Menurut Ansyad, polemik tersebut semakin bermasalah seiring dengan bermunculannya narasi-narasi kebencian terhadap pemerintah. Padahal, Indonesia kini bersikap tunggu dan lihat (wait and see) dalam merespons deklarasi kekuasaan Taliban di Afghanistan.

Indonesia, sambungnya, menunggu sikap Amerika Serikat (AS) hingga Inggris. Pun melihat bagaimana realisasi komitmen awal pemerintahan Taliban. "Ini pasti ruwet."