Target 1,6 juta nakes vaksin Covid-19 diyakini tak terwujud

Pemerintah terlalu banyak menerapkan syarat bagi calon-calon penerima vaksin Covid-19.

Ilustrasi. Pixabay

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Syahrizal Syarif, mengkritisi sikap pemerintah yang tidak menyertakan lansia, terutama berusia 60 tahun ke atas, sebagai sasaran program vaksinasi Covid-19. Padahal, Brasil dan Turki menyertakan kelompok tersebut dengan menggunakan CoronaVac, vaksin produksi Sinovac Biotech Ltd.

Pemerintah justru berencana memberikan vaksin buatan Oxford-AstraZeneca dan Pfizer/BioNTech. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdalih, CoronaVac tidak aman untuk lansia kecuali usia 18-59 tahun.

"Tentu saja kebijakan pemerintah Indonesia ini menjadi janggal dengan tetap memprioritaskan pemberian vaksin Covid-19 Sinovac untuk tenaga kesehatan usia 18-59 tahun," ucapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (26/1).

Indonesia, Brasil, dan Turki melaksanakan uji klinis fase akhir CoronaVac. Ketiganya pun telah memulai program vaksinasi dan menggunakan produk Sinovac, perusahaan biofarmasi yang berbasis di China.

Di Brasil, program vaksinasi menggunakan CoronaVac mengikutsertakan Fransisca Alves Xavier, wanita berusia 102 tahun. Sedangkan di Turki, suntikan dosis pertama diberikan kepada Menteri Kesehatan dan Presiden Erdogan yang berusia 66 tahun.