Tekan penyebaran Covid, publik harus dukung PPKM Jawa-Bali

Kebijakan apapun yang dibuat pemerintah tidak akan sukses tanpa peran dan kesadaran masyarakat.

Pemerintah resmi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPMK) secara ketat di seluruh provinsi di Jawa dan Bali pada 11 Januari hingga dua minggu ke depan. Foto Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz

Masyarakat harus mendukung kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali untuk menekan penyebaran Covid-19. Semakin sedikit pergerakan orang, penambahan kasus Covid-19 bisa dicegah.

"Masyarakat merupakan komponen yang paling berperan dalam suksesnya PPKM Jawa-Bali dalam menekan kasus Covid-19," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar kepada wartawan, Jumat (8/1).

Ardiansyah mengatakan, kebijakan apapun yang dibuat pemerintah tidak akan sukses tanpa peran dan kesadaran masyarakat. Penurunan kasus tentu tergantung seberapa besar pergerakan manusia dapat ditekan. Belajar dari kebijakan sebelumnya, yakni PSBB, ketika pergerakan orang berkurang, kasus Covid-19 tidak akan bertambah.

Dia mengatakan, masyarakat hendaknya melihat kebijakan PPKM Jawa-Bali sebagai salah satu ikhtiar pemerintah dalam menangani kasus Covid-19. Menurut Ardiansyah, kebijakan ini juga menguji semangat gotong royong, karena jika penyebaran Covid-19 bisa dicegah, dampaknya dirasakan banyak orang.

"Pemerintah tidak akan bisa mengontrol secara penuh apa yang terjadi di lapangan. Mari kita dukung dengan menjalankan PPKM secara bertanggung jawab dan tetap konsisten melakukan 3M," ujar Ardiansyah.