Terbitkan EUA vaskin Covovax, BPOM: Efikasi 88,9% untuk lansia

Covovax dibuat dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike dengan vaksin adjuvant Matrix-M1.

Ilustrasi. Pixabay

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 Covovax produksi Serum Institute of India Pvt. Ltd., pada Kamis (18/11). 

Covovax dibuat dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike dengan vaksin adjuvant Matrix-M1.  

"Dari hasil evaluasi tersebut, vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 μg/dosis, diberikan sebanyak dua kali dengan interval pemberian 21 hari," ujar Kepala Badan POM RI, Penny Kusumastuti Lukito dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11).

Dari segi keamanan, efek samping umumnya ringan hingga sedang. Efek samping paling sering dilaporkan nyeri lokal, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan demam. Dari aspek efikasi, setelah tujuh hari pengamatan, pemberian dosis kedua untuk dewasa usia 18 ke atas menunjukkan status imun negatif (seronegatif) berkisar antara 89,7%-90,4% pada semua kasus Covid-19 dengan berbagai tingkat keparahan. 

Sedangkan, pada kasus dengan tingkat keparahan sedang–berat berkisar antara 86,9%-100%.