Terima alat skrining Covid-19 buatan UGM, Menko PMK: Lebih simpel dan praktis

Tidak hanya GeNose, pemerintah juga menerima alat rapid test yang dibuat oleh Unpad.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Foto Humas Kemenko PMK

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut, GeNose atau alat deteksi coronavirus buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) lebih praktis.

Tidak hanya GeNose, pemerintah juga menerima alat rapid test yang dibuat oleh Universitas Padjajaran (Unpad). Penyerahan dua alat skrining Covid-19 tersebut dilakukan di Kantor Menko PMK.

"Sepanjang yang saya tahu penjelasan dari Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro dalam rapat-rapat kabinet, GeNose lebih simpel dan praktis. Tadi, bisa juga diambil nafas saya, bisa diketahui dengan singkat, kondisi saya saat ini," kata Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1).

Dia menjelaskan, GeNose merupakan alat skrining Covid-19 yang lebih praktis dibandingkan rapid test dan PCR. GeNose hanya memerlukan hembusan napas, tetapi rapid tes dan PCR menggunakan darah. 

Selain itu, Menristek Bambang Brodjonegoro juga menyerahkan alat skrining Covid-19 buatan Unpad, rapid test antigen.