Terkendala di Bio Farma, EUA vaksin Merah Putih ditarget Juni 2022

Eijkman dijadwalkan serahkan prototipe vaksin Merah Putih Mei 2021

Prof. Amin Soebandrio, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Foto Alinea.id/Chevi Azmi Damara.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengungkap soal skema percepatan agar vaksin Merah Putih agar mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) pada akhir Juni 2022. Berdasarkan timeline Bio Farma, vaksin Covid-19 tersebut ditargetkan mendapatkan EUA pada November 2022.

“Dari timeline yang diusulkan BioFarma, kami melakukan upaya untuk bisa mempercepat. Beberapa proses bisa diperpendek, diharapkan pertengahan tahun 2022 itu selesai uji klinis I,II, dan sebagian III, sehingga EUA bisa diperoleh di akhir Juni 2022. Jadi, ada penghematan sekitar 3-4 bulan,” ucapnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (10/3).

Eijkman dijadwalkan menyerahkan prototipe atau kandidat vaksin ke Bio Farma sekitar Mei 2021 ini. Padahal, Eijkman disebutnya sudah siap menyerahkan prototipe tersebut pada akhir bulan ini. Namun, Bio Farma masih menghadapi beberapa kendala dalam penyediaan fasilitas, sehingga prosesnya agak terlambat.

“Tentunya transaksi dari Eijkman diserahkan ke Bio Farma (langsung) selesai. Tidak demikian, transisi ini kita desain berjalan secara overlap (tumpang tindih). Jadi, mulai sekarang pun Bio Farma sudah terlibat dalam kegiatan di LBM Eijkman. Sebaliknya peneliti Eijkman juga sudah bekerja di Bio Farma agar nantinya transisinya berjalan dengan mulus,” tutur Amin.

Sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) menyatakan, tahap uji klinis menjadi kendala terberat dalam pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih, terutama dalam merekrut relawan.