Teroris JAD incar Papua untuk memperluas jaringan teror

Densus 88 hanya menemukan alat komunikasi saat menangkap 8 terduga teroris Lampung dan Medan di Papua.

Densus 88 melakukan pengejaran terhadap terduga teroris. Antara Foto

Sebanyak delapan orang terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) asal Lampung dan Medan secara bersamaan menyambangi Papua. Mereka menjadikan tanah Papua menjadi daerah perluasan jaringan terorisme. 

Hal tersebut terungkap setelah tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror mengamankan delapan terduga teroris tersebut. Kepada petugas, selain untuk memperluas jaringan, keputusan mereka berlabuh di Papua juga untuk melarikan diri dari kejaran tim Densus 88.

“Mereka mengatakan Papua merupakan daerah perluasan jaringan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (19/12).

Meski memilih Papua sebagai daerah perluasan jaringan teror, Asep menuturkan, Tim Densus 88 saat melakukan penangkapan tak menemukan barang bukti berupa bom atau peralatan lainnya untuk melakukan aksi amaliyah jaringan tersebut. Dalam menangkap delapan terduga teroris itu, Asep mengatakan, pihaknya hanya menemukan sejumlah alat komunikasi.

“Tidak ada sama sekali ditemukan barang-barang untuk melakukan itu (aksi amaliyah) di Papua. Hanya ada alat komunikasi dan bukti percakapan,” ujar Asep.