Wali Kota Serang: Tidak tepat BPJS Kesehatan naik saat pandemi

Saat ini masyarakat sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Sejumlah warga mengantre di kantor Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Medan, Sumatera Utara, Kamis (14/5). Foto Antara/Septianda Perdana/nz

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan sangat memberatkan rakyat. Wali Kota Serang, Banten, Syafrudin menilai, keputusan pemerintah pusat menaikkan iuran di tengah pandemi Covid-19 kurang tepat.

"Sebetulnya dalam situasi seperti ini, kenaikan BPJS Kesehatan belum tepat. Nanti mungkin ke depan, karena memang situasinya seperti ini," kata Syafrudin di Serang, Selasa (19/5).

Syafrudin mengatakan, kondisi ekonomi saat ini terpuruk karena dampak Covid-19. Masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. "Jangankan menambah iuran BPJS, masyarakatnya saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari susah," ungkap dia.

Meski demikian, menurut dia, keputusan menaikkan iuran BPJS tersebut ada pada Presiden yang memiliki kewenangan penuh atas kebijakan itu. Akan tetapi, dia menilai untuk pertengahan tahun ini kebijakan yang dibuat tersebut kurang tepat. "Jadi menurut saya, kurang tepat kalau dinaikkan di saat seperti ini," ujarnya.

Syafrudin mengungkapkan, jika memang kenaikan iuran BPJS Kesehatan tersebut dilaksanakan, maka pihaknya harus menambah anggaran untuk memenuhi iuran BPJS bagi masyarakat yang iurannya ditanggung pemerintah. "Kalau dinaikkan, berarti kami harus menaikkan anggaran juga dan anggarannya juga tidak ada," kata Syafrudin.