Tiga alasan mengapa Anies harus merelaksasi PSBB Jakarta

Penerapan PSBB di Jakata dinilai tidak efektif

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menetapkan status tanggap darurat bencana, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (20/3)/Foto Alinea.id/Ardiansyah Fadli.

Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta tidak berjalan efektif. Untuk itu, dia menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan relaksasi atau melonggarkan PSBB agar perkonomian di Jakarta kembali pulih.

Jhonny mengusulkan, pelonggran PSBB dilakukan setelah Idul Fitri. Namun, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan sejumlah syarat lainnya. 

"PSBB dapat berjalan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan," kata Jhonny di Jakarta, Senin (11/5).

Lebih jauh Jhonny mencontohkan Malaysia yang melonggarkan kebijakan, namun tetap menjamin kawasan industri dan perkantoran di negara tersebut dilakukan tes swab. 

Untuk itu, Jhonny menegaskan agar Gubernur DKI Anies Baswedan dapat mengintervensi tes swab dan menyiapkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta.