Mahfud MD bentuk tim investigasi gabungan soal penembakan pendeta di Papua

Kasus tersebut harus diusut tuntas karena fakta-faktanya harus dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

Menko Polhukam Mahfud MD. Alinea.id/Akbar Ridwan

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) mengambil dua sikap atas terbunuhnya dua anggota TNI dan dua warga sipil di Intan Jaya, Papua.

Pertama, Kemenko Polhukam mendesak Kepolisian mengupayakan mengungkap kasus secara profesional. Kedua, Kemenko Polhukam akan membentuk tim investigasi gabungan yang melibatkan pejabat-pejabat terkait, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga akademisi.

“Tim investigasi gabungan yang bisa lebih objektif menggali ini agar tidak menimbulkan kontroversi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers daring, Kamis (1/10).

Kasus tersebut harus diusut tuntas karena fakta-faktanya harus dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Apalagi kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) senantiasa memicu keributan-keributan pada September. Di tahun lalu, juga terjadi keributan untuk menyongsong peringatan KKSB di Papua pada 1 Desember.

“Karena memang di sana ada sekelompok orang yang ingin memisahkan diri. Memisahkan Papua atau bekerja sama dengan provokator-provokator. Dari warga negara asing maupun gerakan sendiri di dalam dan itu kami hadapi karena melanggar hukum,” tutur Mahfud.