Tingkat kesadaran masyarakat terhadap diabetes masih rendah

Dari jumlah orang dengan diabetes yang mencapai 19,5 juta, hanya 2 juta yang telah terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia, dan Novo Nordisk meluncurkan chatbot & iklan layanan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap diabetes. Foto istimewa

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia, dan Novo Nordisk meluncurkan chatbot & iklan layanan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap diabetes. 

“Untuk menyediakan berbagai informasi mengenai diabetes dan membantu masyarakat memahami risiko diabetes masing-masing. Gendis adalah singkatan dari 'ceGah & kENDali DIabeteS'," jelas Budi Gunadi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/12).

Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB Perkeni) Ketut Suastika mengatakan, jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021. Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh di 2019.

"Peningkatan ini sangatlah memprihatinkan," kata dia.

Parahnya, dari jumlah orang dengan diabetes di Indonesia yang mencapai 19,5 juta. Namun, hanya 2 juta yang telah terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan. Ini karena rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap diabetes. Padahal, semakin tingginya jumlah orang diabetes yang tidak terdiagnosis dan dapat mengakibatkan kadar glukosa darah tidak terkontrol dan akibatnya mengakibatkan berbagai komplikasi