TKP tewasnya para korban kerusuhan 22 Mei masih misteri

Amnesty Internasional Indonesia mengkritik lambannya penyelidikan kematian para korban kerusuhan 22 Mei.

Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (22/5). /Antara Foto

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengaku belum mampu mengungkap sumber peluru tajam yang menewaskan 9 korban kerusuhan 21 dan 22 Mei. Menurut Asep, penyidikan terkendala miskinnya informasi mengenai tempat kejadian perkara (TKP) penembakan.

"Tidak secara keseluruhan kita mengetahui di mana TKP terjadinya hal yang menyebabkan meninggal dunia tersebut. Itu karena semuanya, korban-korban ini, diduga pelaku aksi rusuh dan langsung diantarkan ke rumah sakit," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/6).

Asep mengatakan, tim pencari fakta yang telah dibentuk Polri terus menelusuri lokasi kejadian, menyusun kronologi kejadian, dan meminta keterangan para saksi. Penyidik juga masih menyelidiki arah dan jarak tembakan yang menyebabkan para korban tewas. 

Ditegaskan Asep, jika semua informasi telah terkumpul, polisi bakal lebih mudah mengungkap jenis senjata dan peluru yang digunakan para pelaku penembakan. 

"Kami harus tahu bagaimana arah tembak, jarak tembak, dan sebagainya. Jadi, olah TKP itu penting. Tapi, kuncinya, sekali lagi, kita menemukan di mana TKP-nya. Itu tugas kita," katanya.