TNI injak kepala warga Papua, PAN: Memalukan!

"Aksi kekerasan yang dilakukan kedua oknum TNI AU itu tidak boleh dibiarkan."

Ilustrasi. Pixabay

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus, menyatakan, kekerasan yang dilakukan dua anggota TNI AU terhadap penyandang disabilitas di Merauke, Papua, sangat keterlaluan dan di luar prosedur. Kedua pelaku pun memperlihatkan sikap eksesif dan arogansi kepada sipil.

"Jika maksudnya untuk melerai pertikaian, kenapa kedua oknum TNI AU bertindak terlalu berlebihan dengan memiting tangan sementara satu oknum lainnya menginjak kepala korban? Ini sangat memalukan dan memilukan, apalagi dilakukan kepada penyandang disabilitas, yaitu tunawicara!" katanya, Rabu (28/7).

Legislator asal Sumatera Barat itu mengingatkan, aparat keamanan mesti mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis saat berhadapan dengan masyarakat. Bagaimanapun, kejadian ini mencoreng nama baik TNI dan bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

"Aksi kekerasan yang dilakukan kedua oknum TNI AU itu tidak boleh dibiarkan. Tindakan tegas dan adil harus diambil agar aparat keamanan tidak bertindak sewenang-wenang pada warga sipil. Kedua pelaku mesti diproses sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku," bebernya.

Sementara itu, lanjut Guspardi, korban harus dipastikan mendapatkan perlindungan, perawatan, dan pemulihan mentalnya. Kejadian serupa pun diharapkan tidak lagi terulang.