TNI-Polri bantu rehab rumah rusak berat akibat gempa Cianjur

Hingga Kamis (1/12), pukul 13.00 WIB, terdapat 24.107 rumah yang mengalami kerusakan telah divalidasi tim asesmen di lapangan.

Sebuah rumah warga roboh akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jabar, pada Senin (21/11/2022). Twitter/@BNPB_Indonesia

Upaya penanganan bencana pascagempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus berlangsung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur melaporkan, di samping korban jiwa, pendataan terhadap kerugian materiel terdampak gempa juga masih dilakukan.

Hingga Kamis (1/12), pukul 13.00 WIB, terdapat 24.107 rumah yang mengalami kerusakan telah divalidasi tim asesmen di lapangan. Perinciannya, rumah rusak berat 5.631 unit, rumah rusak sedang 7.273 unit, dan rumah rusak ringan 11.203 unit.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengungkapkan, sebanyak 520 bangunan sekolah, 190 unit tempat ibadah, 14 bangunan fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran juga mengalami kerusakan akibat gempa. Dari total tersebut, salah satu fasilitas kesehatan di wilayah Desa Nagrak dilaporkan telah dilakukan diperbaiki Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Alhamdulillah, untuk fasilitas kesehatan, tadi saya sempat melihat langsung. Untuk Puskesmas Nagrak sekarang sudah dibuatkan oleh Kemenkes. Insyaallah, dalam waktu satu minggu, Puskesmas Nagrak sudah bisa berfungsi," kata Herman dalam keterangan pers, Kamis (1/12).

Di samping itu, logistik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di tenda-tenda pengungsian juga terus disalurkan. Herman menyampaikan, berdasarkan data rekap keluar di gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, ratusan logistik didistribusikan kepada masyarakat pada hari ini.