sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

TNI-Polri bantu rehab rumah rusak berat akibat gempa Cianjur

Hingga Kamis (1/12), pukul 13.00 WIB, terdapat 24.107 rumah yang mengalami kerusakan telah divalidasi tim asesmen di lapangan.

Gempita Surya
Gempita Surya Kamis, 01 Des 2022 19:59 WIB
TNI-Polri bantu rehab rumah rusak berat akibat gempa Cianjur

Upaya penanganan bencana pascagempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus berlangsung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur melaporkan, di samping korban jiwa, pendataan terhadap kerugian materiel terdampak gempa juga masih dilakukan.

Hingga Kamis (1/12), pukul 13.00 WIB, terdapat 24.107 rumah yang mengalami kerusakan telah divalidasi tim asesmen di lapangan. Perinciannya, rumah rusak berat 5.631 unit, rumah rusak sedang 7.273 unit, dan rumah rusak ringan 11.203 unit.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengungkapkan, sebanyak 520 bangunan sekolah, 190 unit tempat ibadah, 14 bangunan fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran juga mengalami kerusakan akibat gempa. Dari total tersebut, salah satu fasilitas kesehatan di wilayah Desa Nagrak dilaporkan telah dilakukan diperbaiki Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Alhamdulillah, untuk fasilitas kesehatan, tadi saya sempat melihat langsung. Untuk Puskesmas Nagrak sekarang sudah dibuatkan oleh Kemenkes. Insyaallah, dalam waktu satu minggu, Puskesmas Nagrak sudah bisa berfungsi," kata Herman dalam keterangan pers, Kamis (1/12).

Di samping itu, logistik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di tenda-tenda pengungsian juga terus disalurkan. Herman menyampaikan, berdasarkan data rekap keluar di gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, ratusan logistik didistribusikan kepada masyarakat pada hari ini.

Adapun logistik yang didistribusikan melingkupi 285 lembar selimut, 55 lembar terpal, 50 paket sembako, 214 lembar matras, 60 dus mie instan, 2.350 kg beras, 60 dus air mineral, 96 dus makanan ringan, dan 20 karung pakaian.

Terkait penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi hunian warga, Herman menyebut, masyarakat yang rumahnya rusak ringan maupun sedang dapat melakukan perbaikan setelah mendapatkan asesmen dari tim survei di lapangan. Adapun kelompok mampu yang rumahnya mengalami kerusakan berat akan diberikan stimulus dana bantuan Rp50 juta secara langsung untuk perbaikan. 

Sementara itu, bagi masyarakat kurang mampu yang rumahnya rusak berat dan tak direlokasi, Herman mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk membangun kembali hingga tuntas.

Sponsored

"Untuk warga masyarakat berpenghasilan rendah, akan kami buatkan melalui TNI-Polri atau ditunjuk pihak ketiga. Tapi, saya sudah sepakat, Kabupaten Cianjur akan menunjuk TNI-Polri sehingga masyarakat tinggal menerima kuncinya," tutur Herman.

Ditambahkan Herman, rumah percontohan untuk hunian yang akan dibangun ulang telah dibuat di sejumlah titik. Rumah tersebut menggunakan teknologi tahan gempa dengan berbagai fasilitas, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi.

"Ini saya tadi sudah tanda tangani, sudah diusulkan. Mudah-mudahan hari Senin sudah bisa direalisasikan," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, sebanyak 200 hunian akan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare. Pada tahap pertama, akan dibangun 200 rumah tipe 36 dengan luas lahan 90 m2 untuk setiap KK yang direlokasi.

Titik lahan relokasi tahap pertama berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku. Kementerian PUPR memanfaatkan teknologi rumah instan sederhana (Risha) untuk membangun hunian warga terdampak gempa.

Risha merupakan implementasi teknologi bangunan tahan gempa. Basuki menyebut, teknologi ini telah diterapkan dalam pembangunan hunian pascagempa di sejumlah wilayah. Misalnya, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

Berita Lainnya
×
tekid