Tolak bongkar jaringan teroris, Khodijah diduga pilih bunuh diri

Khodijah diduga meminum cairan pembersih yang ada dalam kamar mandi tahanan. 

Ilustrasi penjara. Pixabay

Seorang terduga teroris berinisial Y alias Khodijah ditemukan tewas saat menjalani penahanan di rumah tahanan Polda Metro Jaya pada Senin, (18/3). Tewasnya Khodijah diduga karena meminum cairan pembersih yang ada dalam kamar mandi tahanan. 

Menurut pengamat teroris Ali Ashgar, kemungkinan tewasnya Khodijah merupakan bentuk perlawanan terduga teroris tersebut kepada petugas. Bukan tak mungkin ia memilih bunuh diri dengan meminum cairan pembersih karena menolak untuk membeberkan jaringannya selama menjalani proses pemeriksaan oleh Densus 88. Apalagi, polisi dianggap kelompok teroris sebagai thogut.

“Bunuh diri itu mungkin saja dilakukan oleh para teroris karena menurut mereka lebih baik mati daripada membeberkan mengenai jaringan mereka kepada polisi yang dianggap thogut,” kata Ali saat dihubungi Alinea.id di Jakarta pada Kamis, (21/3).

Dibanding laki-laki, menurut Ali, teroris perempuan lebih militan ketika menjalankan aksi amaliahnya. Karena itu, ia rela kehilangan nyawanya bahkan mengajak anak-anaknya untuk melakukan aksi yang dianggapnya sebagai suatu kebenaran tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil laboratorium forensik dari olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk membuktikan hal tersebut. Dari hasil labfor itu, nantinya dapat diketahui apakah kandungan dalam pembersih yang ada di kamar mandi sesuai dengan kondisi organ dalam di tubuh Khodijah atau tidak.